Bandung – SMK Telkom Bandung mengadakan webinar parenting bertema ‘Menciptakan Konsistensi dan Keteraturan pada Anak’, Sabtu (26/08/2021). Webinar ini dilaksanakan pukul 12.40 s.d. 14.30 WIB. Webinar diselenggarakan dengan berkolaborasi bersama VLC Indonesia. Narasumber dalam webinar ini, yaitu Irma Gustiana A., S.Psi., M.Psi., Founder Klinik Psikologi Ruang Tumbuh.
Webinar diadakan secara virtual melalui Zoom dengan dihadiri lebih dari seratus orang peserta yang merupakan orang tua siswa SMK Telkom Bandung dan peserta umum dari berbagai wilayah seperti, Bandung, Jakarta, Bekasi, Jambi, Kalimantan, Sulawesi Selatan, dsb.
Menciptakan konsistensi dan keteraturan pada anak menjadi tema yang diangkat dalam webinar ini, mengingat di era global, khususnya peserta didik, dituntut mengikuti keadaan zaman. Seperti saat ini, penggunaan gawai sebagai media Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sangat diperlukan. Begitu juga dengan kebutuhan sehar-hari yang selalu melibatkan gawai sebagai media hiburan. Oleh karena itu, dalam rangka menumbuhkan sikap sadar dan teratur pada anak, khususnya peserta didik, webinar parenting ini diadakan.
Harapannya, selain menumbuhkan kedisiplinan penggunaan gawai pada anak, webinar ini bisa dimanfaatkan sebagai media literasi bagi orang tua. Pertanyaan atau permasalahan yang timbul di era pandemi juga dapat didiskusikan bersama dengan ahlinya melalui forum diskusi ini.
Acara webinar berjalan dengan lancar, seluruh peserta webinar mendapat manfaat, sebab kegiatan tanya jawab terlaksana dengan baik. Salah satu pertanyaan diajukan oleh peserta webinar parenting ini, salah satunya yakni Ibu Hj. Lala Susilawati, M.M.Pd. , selaku pengawas SMK Telkom Bandung. Beliau merupakan penerima door prize, karena menjadi peserta ketiga yang menyampaikan pertanyaan dan kesan pesan.
Hal penting yang disampaikan oleh narasumber adalah bahwa keteraturan atau kedisiplinan harus ditumbuhkan sedini mungkin, sehingga anak terbiasa dan mulai memahaminya. Pada saat menumbuhkan kedisiplinan atau keteraturan tersebut. Orang tua sebaiknya bisa mengarahkan serta mendengar lebih banyak, sehingga bisa terbanguan sebuah diskusi dan komitmen agar anak tidak terpaksa dalam menjalani peraturan yang ditentukan dalam menciptakan kedisiplinan – Irma Gustiana A., S.Psi., M.Psi
