ZAT KIMIA DALAM SMARTPHONE

Bagikan

Bandung – Senin, 22 Agustus 2022, Smartphone merupakan sebuah telepon genggam yang mempunyai kemampuan dengan penggunaan fungsi yang menyerupai komputer. Dalam hal fitur, kebanyakan smartphone mendukung sepenuhnya aktivitas surel dengan fungsi pengatur personal yang lengkap. Di era yang modern ini, Smartphone tidak dibandrol dengan harga mahal cukup dengan uang ratusan ribu saja kita sudah bisa untuk memilikinya..

Smartphone mengandung sekitar 30 unsur kimia, termasuk tembaga, emas, dan perak yang digunakan dalam pengkabelan, serta litium dan kobalt yang digunakan dalam baterai ponsel. Pada smartphone, warna pada layar dihasilkan dengan menggunakan bahan-bahan kecil dari unsur rare-erath, antara lain yttrium, terbium, dan dysprosium.

sumber : https://www.merdeka.com/teknologi/4-teknologi-smartphone-terkini-yang-wajib-dimiliki-bagi-yang-mau-ganti-gadget-baru.html

Elemen-elemen ini tidak hanya penting untuk ponsel, tetapi juga digunakan dalam teknologi lain yang kami gunakan, dalam sistem sprinkler, panel surya, lensa kamera, dan microchip.
Material kimia yang ada dalamhandphone akan kita bahas sebagai berikut :

Layar
Layar pada Smartphone terbuat dari kaca yang dikeraskan secara khusus (umumnya merupakan campuran dari Al2O3 dan silika (SiO2). Untuk memperkuat layar/kaca tersebut juga ditambahkan unsur kalium (K) agar kuat). Kaca/layar tersebut juga dilapisi dengan bahan yang membuatnya konduktif (seperti oksida timah indium). Indium tin oxide, adalah campuran, yang digunakan sebagai kaca transparan yang mampu menghantarkan listrik, oleh sebab itu maka layar pada handphone bisa menjadi layar sentuh.

Rangka/casing
Mulai dari Casing/bodi/rangka merupakan bagian yang tersusun dari kombinasi polimer kokoh dan tahan lama yang terutama terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen yang yang disebut [acrylonitrile butadiene styrene (ABS) (C₈H₈·C₄H₆·C₃H₃N)ₙ  dan polikarbonat termoplastik, C31H32O7 , serta logam struktural yang ringan dan kuat, seperti aluminium (Al), magnesium (Mg), dan besi (Fe). Selain itu pada rangka juga ditambahkan nikel untuk mengurangi interferensi elektromagnetik

Kelistrikan
Papan sirkuit pada Smartphone menggunakan bahan semikonduktor (biasanya silikon); logam yang biasa digunakan seperti tembaga, timah, perak, dan emas; dan unsur-unsur yang lebih asing seperti yttrium, praseodymium, dan gadolinium.
Tembaga (Cu) digunakan sebagai penghantar pada telepon, penggunaan tembaga (Cu), emas (Au), perak(Ag) sebagai komponen mikroelektronik sudahlah kuno, pada saat ini implementasi Tantalum (Ta) sebagai komponen mikro capasitor sudah mulai dikembangkan.
Selain kelistrikan, komponen elektronik lainya adalah speaker dan mikrofon, Nikel (Ni) digunakan sebagai penyusun mikrofon dan juga sebagai zat penghubung komponen elektronik lainnya. Pada speaker selain nikel juga terdapat unsur praseodymium, gadolinium dan neodymium yang digunakan sebagai magnet yang terdapat pada speaker dan mikropon. Timah digunakan saat menyolder komponen elektronik pada handphone, pada saat ini penggunaan campuran timah-tembaga-perak digunakan dalam menyolder komponen elektronik sudah mulai dikembangkan.

Baterai
Baterai pada Smartphone umumnya menggunakan ion lithium dan berbagai bahan lainnya, berikut beberapa contoh baterai yang berbahan dasar ion lithium.

  1. Baterai Li-ion yang menggunakan senyawa kimia LiCoO2 (Lithium Cobalt Oxide) atau disingkat dengan LCO.
  2. Baterai Li-ion yang menggunakan senyawa kimia Lithium Manganese Oxide (LiMn2O4) atau disingkat dengan LMO
  3. Baterai Li-ion yang menggunakan senyawa kimia Lithium Titanate (Li4Ti5O12) atau disingkat dengan LTO.

Diperkirakan sumber alami dari unsur kimia yang digunakan dalam ponsel akan habis dalam 100 tahun ke depan, dan beberapa lagi berada di bawah ancaman dan telah dimasukkan ke dalam daftar terancam punah. Kalau sudah habis apakah akan ada handphone yang akan diproduksi ?

Jumlah produksi handphoen dari tahun 2009 – 2018, dari negara Cina (https://iprice.co.id/trend/insights/daftar-temuan-di-balik-produktivitas-merek-ponsel-dalam-10-tahun-terakhir/)

Mengapa unsur kimia di smartphone habis.
Menurut Royal Society of Chemistry, yang telah melakukan penelitian tentang topik ini, unsur kimia pada komponen smartphone menjadi semakin langka karena : meningkatnya penggunaannya, persediaan yang terbatas, lokasinya di zona konflik, dan kurangnya daur ulang.

Statistik dari data penelitian RSC terkait sebaran penggunaan zat kimia :

  1. 51% rumah tangga di Inggris memiliki setidaknya satu perangkat elektronik yang tidak terpakai (seperti ponsel, komputer, smart TV, pemutar MP3, dan e-reader)
  2. 45% memiliki hingga lima perangkat yang tidak digunakan
  3. 52% anak usia 16-24 tahun memiliki 10 perangkat elektronik atau lebih di rumahnya, sehingga masalah ini akan bertambah

Penggunaan yang meningkat dan daur ulang yang tidak memadai (diperkirakan bahwa sekitar 10 juta smartphone dibuang atau diganti setiap bulan di uni Eropa, bagaimana di Indonesia ya ?), merupakan dua alasan mengapa zat kimia yang digunakan sebagai bahan baku smartphone habis, tetapi kita juga harus bisa berpikir sejenak mengenai hal ini, karena elemen-elemen yang terdapat dalam smartphone ini memiliki potensi lain kegunaannya, seperti sebagai bahan baku sprikle (alat detektor pemadam kebakaran), bahan dalam teknologi masa depan, misalnya energi hijau.

Ada juga dampak lingkungan dan manusia yang berasal dari peningkatan penggunaan material kimia ini, diantaranya :

  1. Mengekstraksi unsur yang  jarang di Cina memiliki dampak lingkungan yang sangat besar
  2. Perangkat seluler berisi unsur-unsur konflik, yaitu unsur-unsur yang bersumber dari wilayah konflik seperti perang dan pekerja anak. Contohnya adalah tambang kobalt dan emas di republik demokratik kongo

Sumber :

https://openstax.org/books/chemistry-2e/pages/1-2-phases-and-classification-of-matter
https://eprints.umm.ac.id/37347/3/jiptummpp-gdl-abdulqowia-51556-3-bab2.pdf
https://www.compoundchem.com/wp-content/uploads/2014/02/The-Chemical-Elements-of-a-Smartphone.pdf
https://www.merdeka.com/teknologi/4-teknologi-smartphone-terkini-yang-wajib-dimiliki-bagi-yang-mau-ganti-gadget-baru.html)
https://www.rsc.org/new-perspectives/sustainability/elements-in-danger/#surveyfindings
https://iprice.co.id/trend/insights/daftar-temuan-di-balik-produktivitas-merek-ponsel-dalam-10-tahun-terakhir/